Dampak Covid-19 dalam Dunia Sosial Masyarakat

 

Dampak Covid-19 dalam Dunia Sosial Masyarakat

PENDAHULUAN

  Latar Belakang

            Wabah Covid-19 menjadi pandemi global setelah diumumkan oleh WHO atau Badan Kesehatan Dunia dan dengan penyebarannya yang begitu cepat membuat Covid-19 menjadi topik utama di penjuru dunia. Tidak terkecuali di Indonesia karena jumlah masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19 atau Corona mengalami peningkatan hari demi hari.

Pemerintah selalu memperbarui data Covid-19 di Indonesia, dan dari penambahan  kasus tersebut membuat jumlah pasien Covid-19 semakin meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menangani penyebaran virus Covid-19, salah satunya yaitu Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB). Secara bertahap di wilayah-wilayah 2 yang terindikasi mempercepat penyebaran Covid-19. Penerapan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat. Karena tidak dapat melakukan aktivitas di luar lingkungan rumah yang secara tidak langsung memaksa mereka melakukan kegiatan digantikan secara online. Pandemi saat ini sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap internet. Kebutuhan masyarakat terhadap internet, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), pada tahun 2016 pengguna internet Indonesia sebesar 132,7 juta pengguna, sedangkan survei selanjutnya pada tahun 2019, pengguna internet Indonesia meningkat menjadi 171,17 juta pengguna. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam kurun waktu satu tahun, pengguna internet meningkat sebanyak 38,47 juta. Dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia, sebanyak 264,16 juta jiwa, dapat disimpulkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 64,8%, atau lebih dari setengah penduduk Indonesia merupakan pengguna internet. 

Tujuan Penulisan

1.1          Bagaimana dampak wabah COVID-19 terhadap aspek sosial pada masyarakat Indonesia?

1.2               Apa tantangan yang kita harus lakukan dalam menghadapi sebuah aspek sosial di saat wabah covid-19 ini?

1.3          Apa peluang yang bisa didapatkan dari wabah covid-19 ini?

Manfaat Penulisan

1.1            Mengetahui bagaimana dampak wabah COVID-19 terhadap aspek sosial pada masyarakat Indonesia.

1.2          Mengetahui apa saja  tantangan yang kita harus lakukan dalam menghadapi sebuah aspek sosial di saat wabah covid-19.

1.3          Apa peluang yang bisa didapatkan dari wabah covid-19 ini.


PEMBAHASAN

Dampak covid-19 di dalam Dunia Sosial

Tak hanya dari segi kesehatan, wabah COVID-19 juga berdampak pada sektor lainnya, yaitu sosial dan ekonomi. Seperti pernyataan yang dipaparkan dalam salah satu video yang diunggah di kanal Youtube oleh Nas Das Official yang berjudul Be Careful of The Next 2 Years, yaitu pernyataan yang mengungkapkan COVID-19 tak hilang dimuka bumi setidaknya selama 2 tahun yang berdampak pada kondisi sosial yaitu kemiskinan dan kehilangan pekerjaan, maka kedua hal tersebut bisa saja terjadi di Indonesia. Menurut studi yang dilakukan oleh Suryahadi et.al (2020) yang memprediksikan tingkat kemiskinan rata-rata Indonesia akan meningkat di akhir tahun 2020 sehingga peningkatan tersebut akan menyebabkan sekitar 8 juta penduduk akan mengalami kemiskinan baru akibat wabah ini.

Tak hanya itu, dampak sosial yang dirasakan yaitu kesulitan mengakses fasilitas kesehatan. Hal ini dialami oleh salah seorang warga di Jawa Barat yang suaminya terdampak yaitu di PHK. Tak hanya suaminya saja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat mencatat sebanyak 5.047 buruh terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Selain itu, sebanyak 34.365 pekerja di Jabar diliburkan dan 14.053 orang dirumahkan. Data tersebut tercatat hingga 5 April 2020. Kesulitan akses kesehatan yang ia rasakan saat ingin memeriksa kehamilan di Puskesmas. Ibu hamil tidak diperbolehkan ke Puskesmas karena rawan penyebaran virus penyebab COVID-19. Disisi lain ia tidak punya biaya lebih untuk memeriksa kandungan ke bidan atau ginekolog. Suaminya pun kesulitan mendapatkan pekerjaan pasca dipecat. Hingga akhirnya ia berharap untuk mendapat bantuan bahan makanan dari pemerintah, namun sayangnya bantuan tersebut hanya diberikan 10 KK per RT dan keluarganya tidak termasuk. Kini ia dan keluarga terpaksa meminjam uang ke saudara untuk keperluan makan sehari-hari. Jadi PHK yang dialami juga berdampak kepada kesulitan akses kesehatan karena kesulitan ekonomi yang dialami.

Tantangan yang  harus lakukan dalam menghadapi aspek sosial di saat wabah covid-19.

Masa enam bulan pandemi Covid-19 yang melanda dunia di satu sisi, serta khasanah kebudayaan Nusantara sebagai benteng sosiologis untuk mencegah penyakit menular, telah membuat banyak pihak berupaya mengambil atau memetik pelajaran berharga dari masalah ini. Satu hal penting yang perlu digarisbawahi adalah bahwa pada umumnya orang-orang yang berpandangan sempit akan bersikap semakin egois dari kehidupan sosial. Hal ini terjadi karena mereka merasa khawatir atau merasa terancam akibat dampak penyakit yang diketahui bersumber virus yang ditularkan oleh sesama manusia.

Hikmah dari Covid 19, terutama bagi manusia yang memanfaatkan nalarnya secara sehat justru berpandangan sebaliknya. Ini berarti sikap atau perilaku gotong royong perlu menjadi tema sentral terkait perlunya budaya baru dalam menghadapi Covid 19.Cara hidup atau perilaku egois dalam menghadapi Covid 19 justru tidak efektif dalam mencegah penularan virus tersebut. Sebaliknya, sikap solider dengan, misalnya, saling mengingatkan agar melaksanakan protokol kesehatan terhadap sesama anggota masyarakat, justru sangat penting untuk menjaga kesehatan bersama, ketimbang bersikap egois.

    Sikap yang ditunjukkan beberapa desa di Jawa dalam mengantisipasi meluasnya Covid 19 dengan cara mengisolasi warga yang baru datang, misalnya, justru merupakan sikap yang tepat. Di satu sisi, upaya tersebut menumbuhkan partisipasi warga setempat untuk selalu waspada. Di sisi lain dengan isolasi terhadap warga yang baru datang membuat warga yang sedang bertugas justru terdorong untuk mengayomi dan melayani saudara-saudaranya yang terkena isolasi.

Perilaku semacam ini dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk solidaritas sosial, namun dengan cara yang baru dan berbeda dengan cara sebelumnya. Sampai tahap tertentu Covid 19 ternyata memberikan efek budaya bagi masyarakat dalam hal meningkatnya solidaritas sosial dalam berbagai bentuk. Jika ditelusuri lebih dalam, solidaritas sosial yang muncul karena dampak Covid 19 ini sesungguhnya merupakan wujudan dari sikap gotong-royong masyarakat Nusantara yang telah hidup sejak beberapa abad yang lalu. Kali ini, budaya gotong-royong diekspresikan dalam bentuk baru berdasarkan tuntutan protokol kesehatan.

Peluang Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

            Virus corona sedang mewabah dan menjadi pandemi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini memaksa semua orang harus tetap di rumah mengisolasi diri agar tidak terkena virus. Oleh karena itu, semua aktivitas menjadi terhambat, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan di beberapa daerah yang termasuk kategori zona merah sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Pandemi ini menuntut semua orang untuk cepat menyesuaikan diri dengan pola kerja baru. Beberapa contohnya yaitu para pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online. Walaupun banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan seperti biasanya, namun kita harus tetap optimis untuk mengambil peluang usaha. Salah satu contoh bisnis yang bisa dilakukan adalah dengan cara berbisnis sesuatu di online.

Sebelum virus corona menjadi pandemi, bisnis online sudah menjadi pilihan banyak orang karena sistemnya yang sangat fleksibel: transaksi melalui m-banking, berjualan di rumah, dan barang siap untuk kirim. Bisnis online tak hanya dapat berjualan barang, namun kita juga bisa menawarkan jasa, misalnya menyediakan kelas belajar online. 

 

KESIMPULAN

Pandemi COVID-19 yang telah menyebar ke hampir seluruh negara di dunia dan tak terkecuali Indonesia ini menimbulkan banyak tantangan. Tantangan tersebut berasal dari kesadaran oleh warga yang terdampak oleh pandemi itu sendiri. Secara demografis sendiri wabah COVID-19 ini berpengaruh pada jumlah mortalitas dari penduduk itu sendiri. Meskipun sudah diterapkan beberapa kebijakan seperti PSBB dan anjuran untuk tetap dirumah, namun masih banyak penduduk Indonesia yang tidak taat dan mengikuti kebijakan dan anjuran tersebut. Memang sebagian warga merasa resah karena kebebasan sipil nya untuk berkumpul dan juga bepergian sangat dibatasi, namun selain itu, faktor ekonomi juga menjadi pendorong warga untuk tetap keluar rumah demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dikarenakan masih ditemukan warga yang merasa bantuan dari Pemerintah masih kurang atau belum merata. Meskipun memang, lagi-lagi tindakan keluar rumah yang dilakukan oleh warga yang harus bekerja karena kebutuhan mendesak tersebut memang berpotensi untuk memperpanjang masa pandemi, namun bagi mereka, tidak ada pilihan lain yang dapat mereka lakukan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Manullang, P.(2020, Juli 17). Pendekatan Budaya Menghadapi Covid-19

                    Diperoleh dari BeritaSatu :

                    https://www.beritasatu.com/opini/7075/pendekatan-budaya-menghadapi-covid19

 

Asia News Monitor. (2020, April 23). Indonesia: Pre-employment cards disbursed to cushion

 

Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi COVID-19. Baskara:

Journal of Business & Entrepeneurship, 83-92

 

Radika (2020, April). Peluang Bisnis di Tengah Covid-19. Diperoleh dari Hadirr :

            https://www.hadirr.com/blog/peluang-bisnis-pandemi-covid-19/

 

   Ahmad, P. (2020). Polemik Lockdown di Tengah Kegelisahan Kaum Marjinal. ADALAH: Buletin Hukum & Keadilan, 29-34.

 

             

 

             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Review Quiz - Sistem Keamanan Komputer - Tegar Maulana

UU ITE - FORENSIK TEKNOLOGI INFORMASI