Manusia dan Cinta Kasih
1. Pengertian Manusia
Manusia menurut KBBI adalah /ma·nu·sia/ n makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.Sedangkan pengertian menurut global adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
2. Pengertian Cinta Kasih
Cinta menurut KBBI adalah /cin·ta/ a suka sekali; sayang benar. Menurut Zick Rubin, seorang pakar psikologi, menjelaskan bahwa cinta adalah emosi yang terbentuk dari tiga perasaan: perhatian, kasih sayang, dan keintiman. Sedangkan pengertian menurut global adalah adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga dapat diartikan sebagai suatu perasaan dalam diri seseorang akibat faktor pembentuknya. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta sendiri memiliki sebuah tingkatan, yaitu; tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Kasih menurut KBBI adalah /ka·sih/ n perasaan sayang (cinta, suka kepada). Menurut situs Biopsychology, definisi kasih sayang seringkali diartikan sebagai suatu perasaan yang diberikan dan diterima oleh seseorang, dalam konteks hubungannya dengan cinta. Namun, hal ini tidak bisa diartikan secara mutlak. Pasalnya, suatu bentuk emosi bukanlah sesuatu yang dapat diberikan ataupun diterima. Emosi adalah sesuatu yang secara sederhana dirasakan, layaknya rasa marah maupun rasa bahagia. Karenanya, kasih sayang tidak secara mutlak didefinisikan sebagai suatu bentuk emosi, melainkan perasaan yang diberikan oleh satu orang ke seseorang, atau sesuatu lainnya.
3. Bentuk-bentuk Cinta
a. Cinta Kepada Sesama Makhluk
Cinta kepada sesama makhluk pada hakekatnya harus menjadi personifikasi cinta kepada Allah SWT. Artinya, ketika kita mencintai saudara kita, anak-anak, orang tua, pekerjaan dan yang lainnya, maka cinta-cinta ini harus disandarkan pada kecintaan kita kepada Allah SWT. Sering timbul pertanyaan, bagaimana mencintai seseorang karena kita mencintai karena Allah.
Contoh sederhana yang dapat kita pelajari misalnya; ketika laki-laki mencintai wanita karena Allah maka sang laki-laki harus berlaku jujur, setia, mengasihi dan tidak melakukan sesuatu yang di benci Allah, yaitu bermaksiat.
b. Cinta Kepada Allah SWT
Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat islam adalah cinta kepada Allah SWT sang pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang maha memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai Allah akan merasa bahwa sebagai hamba Nya kita tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Allah SWT. Maka dari itu, mencintai allah SWT adalah mutlak bagi setiap umat muslim.
Mencintai Allah adalah cinta dalam tingkatan yang paling tinggi. Mencintai Allah berarti tidak memberi kesempatan kepada jiwa untuk mencintai yang lain. Seperti tergambar dalam sebuah ayat:
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)”. Qs. Al-Baqarah [2]:165
4. Kesimpulan
Kita sebagai manusia tak akan pernah lepas dengan apa yang namanya cinta dan kasih sayang, mau sebesar apapun kita menolak nya untuk tak ada, cinta dan kasih sayang tak akan pernah lepas dalam kehidupan kita. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus tetap menjalin cinta dan kasih sayang terhadap sesama makhluk dan tentunya kepada Tuhan kita.
Sumber:
· http://visiontechone.blogspot.com/2017/05/manusia-dan-cinta-kasih.html
· https://kumparan.com/go-dok-indonesia/kasih-sayang-menurut-para-psikolog/full
Komentar
Posting Komentar